
7 Fakta PENMABA Universitas Negeri Jakarta
Pendaftaran PENMABA dibuka sebentar lagi. Namun, apakah kamu betul-betul yakin ingin masuk UNJ lewat jalur ini? Karena, jalur PENMABA berbeda dengan SNMPTN atau SBMPTN.
Setidaknya ada 7 fakta dari PENMABA UNJ yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan ikut serta dalam ujian masuknya:
1. Awalnya ditujukan untuk mahasiswa yang berasal dari keluarga berada
Sejak dibuka pertama kali pada tahun 2003, jalur PENMABA memang diperuntukkan calon mahasiswa dengan kemampuan finansial di atas rata-rata. Sudrajat, Kepala Sekretariat POM UNJ tidak membantah hal tersebut. Bahkan, beliau menyarankan untuk tidak mengikuti seleksi masuk PENMABA jika keberatan dengan ketentuan-ketentuan di dalamnya, salah satunya adalah biaya kuliah.
Namun, saat ini UNJ telah menerapkan sistem UKT sehingga biaya kuliah PENMABA, SNMPTN atau SBMPTN ditentukan berdasarkan pendapatan orang tau atau wali.
2. Dulu memiliki biaya kuliah 2X lebih mahal ketimbang kelas reguler
Berbeda dengan mahasiswa dari jalur reguler (SNMPTN & SBMPTN), seluruh mahasiswa yang lolos PENMABA dikenakan biaya kuliah per semester 2X lebih mahal. Sebagai contoh, biaya kuliah reguler di Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen angkatan 2007 sekitar Rp1.700.000 per semester sedangkan untuk PENMABA dikenakan sekitar Rp3.400.000 per semester.
Update: Saat ini UNJ telah menerapkan sistem UKT (Uang Kuliah Tunggal) untuk seluruh jalur penerimaan. Dengan begitu, biaya kuliah antara jalur SNMPTN, SBMPTN dan PENMABA adalah sama berdasarkan tabel UKT yang berlaku di tiap tahun ajaran.
3. Tidak dapat menerima beasiswa dari UNJ atau pemerintah
PENMABA merupakan jalur mandiri yang dibuat oleh UNJ tanpa pengaturan langsung dari pemerintah. Imbasnya, seluruh mahasiswa jalur PENMABA tidak mendapat prioritas untuk mendapat beasiswa dari UNJ ataupun pemerintah. Namun, mahasiswa jalur PENMABA tetap dapat menerima beasiswa dari pihak swasta.
4. Mahasiswa jalur PENMABA punya kelas berbeda dengan jalur SNMPTN atau SBMPTN
Pada pelaksanaan kuliah, mahasiswa jalur PENMABA belajar di kelas berbeda dengan SNMPTN dan SBMPTN. Biasanya, pemisahan ini sudah dilakukan sejak masa orientasi siswa sebelum kuliah dimulai.
5. Jadwal kelas mahasiswa PENMABA dimulai setelah kelas reguler
Sesuai regulasi pemerintah, mahasiswa dari jalur reguler (SNMPTN dan SBMPTN) mendapat jadwal kelas lebih dulu (pagi) ketimbang jalur non-reguler (PENMABA). Namun, saat mahasiswa masuk semester atas, biasanya kelas reguler dan non-reguler dilakukan bebarengan atau sebaliknya.
6. Mendapat dosen yang sama dengan kelas reguler
Walaupun mahasiswa PENMABA belajar di kelas berbeda dengan jalur SNMPTN dan SBMPTN, dosen yang mengajar tetap sama. Beberapa mata kuliah mungkin memiliki dua dosen atau lebih sehingga dosen di kelas PENMABA bisa jadi berbeda dengan kelas lainnya. Namun, tidak ada perbedaan kualitas pengajaran antara mahasiswa PENMABA dan lainnya.
7. Ijazah yang diterima sama seperti mahasiswa kelas reguler
Walaupun masuk melalui metode atau jalur berbeda-beda, proses ujian akhir atau skripsi antara mahasiswa PENMABA, SNMPTN dan SBMPTN tidaklah berbeda. Seluruh mahasiswa akan mendapat bimbingan, pengujian serta hal-hal lainnya terkait proses kelulusan kuliah yang sama, termasuk ijazah yang sama antara mahasiswa PENMABA, SNMPTN atau SBMPTN.
Sudah siap dengan konsekuensi masuk lewat jalur PENMABA?
Jika iya, langkah selanjutnya, kamu tidak boleh ketinggalan informasi saat pendaftaran mulai dibuka nanti.
Agar tidak ketinggalan informasi pendaftaran mandiri, baiknya kamu mendaftarkan email-mu ke KampusUNJ.com melalui formulir berikut:
Lebih mudahnya lagi, kamu bisa cukup memantau update dari Facebook Kampus UNJ dan Twitter @KampusUNJ.