PPI Denmark: Penduduk Denmark Sangat Sosialis & Membumi
Kuliah di Denmark menjadi cita-citamu?
Jika iya, maka kamu harus berkenalan terlebih dahulu dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Denmark. Sebab, perhimpunan inilah yang dapat membantumu menjalani masa perkuliahan di Denmark.
- Kenapa harus Denmark?
- Syarat kuliah di Denmark?
- Kesulitan kuliah di Denmark?
Semua pertanyaan tersebut akan terjawab melalui wawancara Tim Editor KampusUNJ.com bersama PPI Denmark berikut ini:
1. Kenapa harus kuliah di Denmark?
Kenapa harus? Tidak ada yang mengharuskan untuk kuliah di Denmark. Sebab, semua tergantung niatnya.
Jika tetap ingin tahu alasannya, silakan baca tulisan pengalaman para anggota PPI Denmark di www.ppidenmark.dk atau simak video berikut:
2. Apa syarat umum untuk kuliah di Denmark?
Yang jelas harus mau kuliah.
Kalau mau kuliah S2, berarti harus lulus S1 terlebih dahulu; siapkan ijazah dan transkrip nilainya.
Memiliki sertifikat mahir berbahasa Inggris dari TOEFL atau IELTS. Kemudian, lolos seleksi administratif dari universitas dan jurusan pilihan calon mahasiswa. Biasanya, informasi syarat administratif tersebut tertera di website universitas terkait.
3. Apa perbedaan hidup di Denmark dengan Indonesia?
Penduduk Denmark sangat sosialis dan membumi. Semua orang di Denmark punya hak dan kewajiban yang sama. Sama-sama bayar pajak sehingga semuanya mendapat layanan kesehatan gratis dan sekolah gratis sampai kuliah.
Segala macam tanggung jawab publik, memang milik publik.
Orang tidak ingin mencurangi atau dicurangi.
Kesadaran bahwa “jangan menyakiti orang lain kalau suatu saat tidak ingin disakiti”, benar-benar nyata.
Di Denmark, segalanya serba mahal, semuanya dikerjakan sendiri, mulai dari masak, menyapu dan belajar. Dengan begitu, kita dituntut untuk mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain.
Cuaca di Denmark pun berbeda. Secara umum, iklim di Denmark dingin, berangin, dan gloomy di banyak waktu.
4. Selain bahasa, apa kesulitan yang sering dialami selama kuliah di Denmark?
Pertama, adalah tempat tinggal. Sebab, sedikit warga lokal Denmark yang mau menyewakan tempat tinggalnya. Padahal, setiap tahunnya banyak mahasiswa baru dari luar negeri yang datang ke Denmark tetapi kollegiet (asrama) belum tentu ditambah untuk menyamakan jumlah mahasiswa baru tersebut. Selain itu, harga sewa tempat tinggal di Denmark juga mahal.
Kedua, adalah cuaca yang tidak menentu. Dalam sehari, cuaca di Denmark bisa saja panas terik, turun hujan, mendung kemudian panas lagi.
Ketiga, biaya hidup. Jika dibandingkan negara Eropa lainnya seperti Belanda, Jerman, Perancis, dan Inggris, harga barang-barang di Denmark jauh lebih mahal.
5. Adakah tips bagi yang ingin melanjutkan kuliah S2 di luar negeri?
Rajin membaca. Jangan pernah malas membaca.
Cari informasinya terlebih dahulu. Kalau ada yang kurang jelas, baru ditanyakan.
Sesuaikan minat dengan universitas dan pembimbing. Jangan mencari universitas mana yang ada beasiswanya terlebih dulu.
Walaupun faktor finansial itu penting, jangan sampai niat kita untuk belajar kepentok di “uang”. Hindari berprinsip kuliah “asal luar negeri” saja. Kejarlah apa yang memang benar-benar diinginkan.
Karena lumayan lho, satu dua tahun waktu kita akan tersita untuk belajar dan mungkin bagi sebagian mahasiswa lain, mereka juga harus cari tambahan uang dengan bekerja part-time; sebagian lainnya bahkan sudah berkeluarga.
Jadi, harus benar-benar menyiapkan mental dan yakin bahwa itulah yang diinginkan, jangan sampai membebani diri sendiri.
6. Apa peran PPI Denmark bagi mahasiswa Indonesia di Denmark?
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Denmark berfungsi sebagai wadah berkumpul bagi mahasiswa Indonesia di Denmark. Biasanya kami sering berkumpul, makan bersama, dan mungkin di satu dua kesempatan membahas suatu hal yang akademis. Jika ada anggota PPI Denmark yang memiliki kendala, bisa berdiskusi bersama dengan anggota lainnya untuk mencari solusinya. Mungkin hanya kebetulan bahwa PPI Denmark lebih kasual dibanding PPI di negara lain.
7. Apa kegiatan rutin PPI Denmark?
Setiap tahun, kami bersama dengan PPI di negara-negara Skandinavia lainnya mengadakan Simposium Tahunan secara bergilir. Mengadopsi dari Simposium Tahunan PPI Skandinavia, tahun ini kami sudah mengadakan simposium serupa yang pertama kali, khusus untuk PPI Denmark.
Kami juga biasanya juga hadir di berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Contohnya: Resepsi Diplomatik, pengajian bersama bagi muslim, peringatan hari-hari Nasional, membuka stand bazaar atau hanya sekedar datang untuk berbincang-bincang dengan Bapak Duta Besar RI di Denmark. Selebihnya sih, kami lebih banyak berkumpul santai.
8. Bagaimana cara bergabung ke PPI Denmark?
Yang jelas harus kuliah dulu di Denmark. Jika sudah bergabung, sebisa mungkin tidak hanya menjadi anggota pasif, tetapi juga aktif di dalam PPI Denmark. Kami tidak mengharuskan persyaratan tertentu kok untuk bergabung. Semuanya welcome.
Mau kuliah di luar negeri? Jika iya, daftarkan email kamu untuk mendapat informasi gratis kuliah di luar negeri lainnya: